Refleksi Pertemuan 6

Mata Kuliah Filsafat Penelitian dan Evaluasi Pendidikan yang Diampu oleh Prof. Marsigit

Pada pertemuan ini, melalui sesi Luruh Ego kelima, kami membahas tentang unsur dasar a posteori, pengalaman yang diulang-ulang, tentang struktur pikiran manusia yang sama, konsisten, yang dimaksud dengan aksiologi sensasi, antitesis dari sensasi, outcome dari sensasi, kenapa terjadi perbedaan persepsi, apa hasil langsung dari persepsi, hasil tidak langsung dari persepsi, landasan persepsi, fondasi sensai, prinsip sensasi, logika yang paling tinggi, keindahan yang paling tinggi,cara membelah langit, cara mengajarkan langit, prinsip dari langit, metode langit, dasar pertentangan langit, pikiran yang tertinggi, siapa yang mengatur intuisi dan prinsip, serta apakah pikiran yang tidak murni.

Selanjutnya kami berdiskusi tentang jawaban dari pertanyaa-pertanyaan tersebut. Sifat dasar a posteori adalah kontingensi, pengalaman yang diulang-ulang adalah diskursi, tentang struktur pikiran manusia yang sama adalah architectonic, pikiran yang konsisten karena analogi, yang dimaksud dengan aksiologi sensasi adalah reproduksi, antitesis dari sensasi adalah pengetahuan, outcome dari sensasi adalah persepsi, kenapa terjadi perbedaan persepsi karena degree of perception, apa hasil langsung dari persepsi adalah skema, hasil tidak langsung dari persepsi adalah representasi, landasan persepsi adalah sensibilitas, fondasi sensasi adalah pengenalan, prinsip sensasi adalah spontanitas, logika yang paling tinggi adalah transcendental object, keindahan yang paling tinggi adalah transcendental aesthetic, cara membelah langit dengan cara transcendental schematic, cara mengajarkan langit dengan transcendental deduction, prinsip dari langit itu transcendental principal, metode langit itu transcendental method, dasar pertentangan langit ketika ada principe of contradiction, pikiran yang tertinggi itu transcendental idea, yang mengatur intuisi adalah axioma intuisi dan prinsip itu postulat, serta pikiran yang tidak murni adalah impurism. Konsep-konsep tersebut berdasarkan buku Critique of Pure Reason oleh Immanuel Kant.

Prof Marsigit kemudian menjelaskan tentang konsep langit dalam filsafat. Konsep filsafat santun terhadap ruang dan waktu. Ruang itu berstrata dan berdimensi. Strata yang lebih rendah itu bumi, dan yang lebih tinggi adalah langit. Seseorang yang hadir saat ini merupakan langit dari diri mereka di masa lampau. Seseorang dengan posisi yang lebih tinggi, kekuasaan lebih besar, pengetahuan yang lebih banyak, itulah langit dan yang kurang dari mereka adalah bumi.

Komentar ditutup.